Denpasar Bali - Saat menyelam atau diving akan terjadi tekanan yang membuat tuba eustachius tersumbat.Tuba eustachius adalah salah satu organ di telinga tengah yang menghubungkan antara rongga telinga tengah dengan nasofaring.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar, AKBP dr. I G.A.A. Diah Yamini, Sp.THT-KL mengatakan, tuba eustachius tersebut berfungsi menjaga keseimbangan tekanan udara antara luar tubuh dengan bagian tengah telinga. Kalau ada sumbatan di tuba eustachius, bisa menyebabkan barotrauma. Trauma atau kerusakan jaringan di telinga akibat perubahan tekanan barometrik.
Perwira melati dua di pundak ini menjelaskan bahwa Tim Selam Polda Bali (Drive Squad Bali Police) banyak mengeluhkan nyeri dan rasa penuh pada telinga saat menyelam di laut. Diver Squad Bali Police akan ikut berpartipasi memecahkan rekor menyelam dunia Guinness World Record di kawasan Megamas Manado tanggal 3 Agustus 2019 mendatang.
Jika mengalami hal seperti itu, yang harus dilakukan adalah melakukan ekualisasi dengan tehnik valsava, yaitu menjepit hidung dengan jari telunjuk dan ibu jari kemudian meniup perlahan-lahan melalui hidung atau tehnik toynbee dengan menjepit hidung dengan jari telunjuk dan ibu jari kemudian lakukan gaya menelan.
"Selain itu bila merasa telinga nyeri ada baiknya jangan memaksa menyelam hingga ke dalam. Segera naik ke permukaan air secara perlahan dan hindari menyelam dalam keadaan pilek atau mengalami infeksi saluran napas atas,” kata AKBP dr. I G.A.A. Diah Yamini, Sp.THT-KL saat dihubungi via WhatsApp, Senin (15/7).
Menurutnya, gejala yang ditimbulkan barotrauma itu bermacam-macam. Mulai dari rasa penuh di telinga, nyeri, bunyi atau bising di telinga serta pendengaran yang berkurang.
"Perubahan tekanan udara yang paling sering terjadi ketika menyelam atau saat naik pesawat. Apalagi ketika menyelam anda pilek akibat alergi atau infeksi, bisa semakin memicu barotrauma tersebut,” jelasnya.
Untuk diketahui bahwa sebelum berangkat ke Manado, Diver Squad Bali Police sudah melaksanakan latihan bersama di laut Pulau Menjangan, Buleleng dari tanggal 11-12 Juli 2019. Selama kegiatan latihan didampingi Tim Kesehatan RS Bhayangkara Denpasar dan Urkes Poliklinik Polres Buleleng.
"Sebelum diberangkatkan ke Manado para peserta akan dipastikan kembali kondisi kesehatannya dan dijadwalkan untuk terapi hiperbarik," ucapnya
Humas Polda Bali
Post a Comment