Wisata Puthok Ghong Dari Kisah Perjalanan Kelompok Pecinta Budaya

 



KEDIRI,DAMARPANULUHNUSANTARA.COM - Berbagai upaya untuk menjadikan Situs Purbakala Puthok Ghong Kediri Jawa Timur sebagai salah satu " icon wisata budaya "terus dilakukan oleh komunitas penyelamat dan pelestari benda cagar budaya tim Damar Panuluh Nusantara bersama  kawan kawan.


Setelah ditemukannya sebuah situs purbakala berupa struktur bangunan candi pada masa lampau di Puthok Ghong yang berada di persawahan milik warga Dusun Bumirejo Desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Jawa Timur pada bulan Juni lalu, kini target yang dilakukan oleh komunitas Damar Panuluh Nusantara dan kawan kawan berikutnya adalah menjadikan tempat tersebut sebagai wisata budaya.


Salah satunya adalah Pr pembuatan akses masuk menuju ke situs purbakala Puthok Ghong yang mana keberadaanya situs terhalang oleh Sungai Puger yang sangat curam sekali ,sehingga perlu adanya sarana akses berupa jembatan yang kini sudah selesai dibuat dan terbuat dari bambu  di ketinggian kurang lebih 5 meter dari dasar sungai puger.

Tidak cukup disitu saja, untuk menarik daya tarik pengunjung , diluar kawasan situs purbaka Puthok Ghong juga dikemas dengan taman bunga, dan saat ini masih dalam tahap penanaman ,dalam dua bulan kedepan diperkirakan tanaman tersebut sudah berbunga, serta membuat gubug gaseboan dari bahan bambu yang saat ini juga sedang digarap.

Selain itu, sebuah kolam mini untuk ikan hias berukuran 3 x3 meter juga dibuat  didepan gubuk  gaseboan tersebut untuk memperindah kawasan wisata budaya Puthok Ghong  benar benar terlihat asri nan sejuk  sehingga pengunjung bisa merasa nyaman dan betah.


Hariono salah satu dari komunitas Damar Panuluh Nusantara  mengatakan" bahwa kegiatan seperti ini yang dilakukan semata mata untuk pelestarian situs purbakala ,dan ini dilakukannya bersama kawan kawan berdasarkan panggilan hati misi sosial untuk merawat dan menguri uri peninggalan leluhur, dan tidak sedikitpun menggunakan anggaran pemerintah maupun dari pihak manapun, ia bersama kawan kawan mengandalkan tenaga dan beberapa bahan yang ada seperti bambu ,meski butuh bahan material seperti paku dan lain lainnya lumprah saja kami menggunakan kantong pribadi" Tutur Hariono.



Sementara Rianto juga dari Damar Panuluh Nusantara mengatakan " Inovatif menjadikan situs purbakala Puthok Ghong sebagai icon wisata budaya dilakukan dengan tekad ,itikad dan niat pantang menyerah ,meskipun fakta dilapangan inovatif tersebut sangat minim suport,bahkan lebih mengandalkan bank kantong alias swadaya pribadi.

Kami sangat senang sekali dan ada sebuah kebanggaan tersendiri dalam hati ketika kami menjalankan kegiatan sosial seperti ini"tuturnya.
(har)

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post